Halaman

Wikipedia

Hasil penelusuran

Jumat, 05 Juli 2013

Menguji Kandungan Nutrisi pada Makanan

A. Tujuan Mengetahui jenis zat nutrisi yang terkandung dalam bahan makanan. B. Dasar Teori Zat – zat Makanan Zat makanan terdiri dari karbohidrat , lemak, protein, mineral, dan vitamin, keadaan tubuh dimana komposisi zat makanan tidak setimbang disebut malnutrisi . Malnutrisi dapat disebabkan oleh kekurangan maupun kelebihan satu atau lebih nutrient (zat makanan) esensial. 1) Karbohidrat Karbohidrat adalah zat makanan yang banyak menghasilkan energi yang diperlukan tubuh . Selain sebagai sumber energi , karbohidrat , juga berfungsi dalam penyediaan bahan pembentuk protein dan lemak serta menjaga keseimbangan asam dan basa. Karbohidrat merupakan senyawa yang mengandung unsur karbon (C), hydrogen (H) , dan oksigen (O) dengan rumus kimia CnH2nOn. Sumber utama karbohidrat adalah beras , sagu , mentega , gula, talas, singkong, dan ubi. 2) Protein Protein merupakan senyawa yang mengandung unsure karbon (C) , hydrogen (H), oksigen (O), nitrogen (N), kadang – kadang juga mengandung unsure sulfur (S) dan pospor (P). Unsur utama penyusun protein adalah asam amino . Protein berasal dari hewani dan nabati • Dari hewan , terdapat pada susu, daging, telur, ikan, dan sebagainya. • Dari tumbuhan (nabati) , terdapat pada kacang – kacangan , biji-bijian , dan sayur-sayuran. • Fungsi utama protein dalam tubuh adalah sebagai zat pembangun , pembentuk sel yang baru (pada reproduksi dan pertumbuhan) , dan pengganti sel – sel yang rusak. 3) Lemak Lemak merupakan senyawa majemuk seperti halnya karbohidrat, lemak tersusun oleh unsur C , H , dan O. Lemak merupakan sumnber energy yang menyediakan kalori bagi tubuh disbanding karbohidrat dan protein. Fungsi lemak selain sebagai sumber energy, adalah juga sebagai pelarut vitamin A,D,E, dan K ; pembangun bagian tubuh tertentu , pelindung alat-alat dalam, dan pelindung tubuh dari suhu rendah. Lemak dapat dibedakan tiga kelompok , yaitu lemak sederhana (lemak dan minyak) , lemak campuran (fosfolipid dan lipoprotein), serta lemak asli (asam lemak dan sterol). Selain itu, lemak juga dibedakan berdasarkan kejenuhannya yaitu asam lemak jenuh dan asam lemak tidak jenuh. C. Alat dan Bahan 1. Bahan – bahan makanan : singkong, papaya , roti , dan tahu. 2. Larutan lugol/iodium 3. Reagen Benedict 4. Fehling A dan Fehling B 5. Reagen biuret 6. Dua puluh tabung reaksi dengan raknya 7. Gelas ukur 8. Aquades 9. Pipet 10. Reagen millon mese 11. Bunsen 12. Etanol 13. Parutan dan wadah asli 14. Kertas saring atau saringan D. Cara Kerja 1. Untuk pengujian kandunbgan nutrisi, bahan makanan yang padat sebaiknya digerus dahulu dan dijadikan larutan masing- masing dengan 100 ml air. 2. Menguji tiap bahan makanan yang ada dengan pengujian seperti berikut : a. Pengujian amilum Untuk pengujian amilum boleh menggunakan bahan padat ataupun larutan . Cara pengujian : Bahan makanan yang ingin diketahui kandungan amilumnya ditetesi dengan larutan bahan lugol yang encer. Jika warna biru sampai hitam, berarti bahan makanan tersebut positif mengandung amilum. b. Pengujian gula Larutan bahan makanan yang akan diuji dimasukkan dalam tabung reaksi, lalu dengan Fehling A dan B . Larutan akan berwarna biru. Kemudian panaskan tabung reaksi hati-hati . Jika warna biru pada larutan berubah menjadi hijau sampai , berarti bahan makanan tersebut mengandung gula. Melakukan pengujian ini untuk kelima bahan makanan yang ada, lalu catat makanan apa saja yang mengandung gula. Jika pengujian dilakukan dengan pereaksi reagen Benedict, bahan makanan yang mengandung gula akan berwarna jingga (merah bata). c. Pengujian protein Pengujian protein dapat menggunakan reagen Biuret . • Menggunakan Biuret Larutan makanan di tetesi dengan 4 tetes riagen biuret. Jika warnanya berubah ungu, berarti mengandung protein. d. Pengujian lemak Untuk menguji lemak, dapat di gunakan kertas Koran. Teteskan larutan yang di uji pada pinggir kertas Koran tampak buram. Pengujian lemak juga dapat di gunakan etanol dan air. Caranya, masukkan 5 ml etanol dalam tabung reaksi. Kemudian masukkan 2 tetes larutan bahan yang di uji. Tuangkan etanol dan bahan ini ke dalam tabung reaksi yang berisi 5ml air. Jika terbentuk emulsi putih keruh, berarti bahan makanan yang di uji mengandung lemak. E. Data No Nama Amilum/lugol Gula/fehling A-B Protein/bioret lemak 1. Singkong Awalnya berwarna putih setelah di campur lugol warnanya tidak berubah Awalnya putih setelah di campur larutan fehling A-B menjadi biru dan setelah di bakar menjadi orange Awlnya putih setelah di campur larutan bioret menjadi abu-abu Setelah di bakar di atas Koran warnanya menjadi buram dan mengandung lemat 2. Pepaya Awalnya orange setelah di campur lugol tidak berubah warna Awalnya berwarna orange setelah di campur fehling A-B menjadi hitam dan setelah di bakar menjadi orange kental Warna tetap tidak berubah Tidak berubah warna dan tidak mengandung lemak 3. Roti Awalnya berwarna putih biasa setelah di campur lugol menjadi warna putih kental Awalnya berwarna putih setelah di campur fehling A-B menjadi warna abu-abu dan setelah di panaskan Menjadi warna kuning Awalnya putih, setelah dicampur larutan biuret warnanya menjadi coklat muda. Tidak mengandung lemak 4. Tahu Awalnya putih setelah ditetesi larutan lugol dan kocok warnya menjadi putih kental Awalnya putih, setelah ditetesi larutan Fehling A dan Fehling B warnanya menjadi biru tua , dan setelah dibakar warnanya tetap biru tua tidak berubah Setelah ditetesi larutan biuret dan dikocok warnanya menjadi kecoklatan Setelah dibakar diatas Koran , warnanya menjadi mengkilat dan tidak mengandung lemak F. Pembahasan Bahan – bahan yang kita kumpulkan satu per-satu ditumbuk , dan diberi larutan lugol, fehling A dan fehling B , larutan biuret dibakar menggunakan kertas Koran. 1. Singkong : pertama ditetesi lugol dan hasilnya tidak berubah warna (tetap putih) itu menunjukkan bahwa singkong tidak mengandung amilium. Kedua , singkong ditetesi larutan Fehling a dan Fehling B , masing – masing 4 tetes , setelah dicampur larutan Fehling A dan fehling B warnanya menjadi biru dan setelah dibakar warnanya menjadi oren dan hasilnya menunjukkan mengandung gula. Ketiga, singkong diberi larutan biuret lalu dikocok dan warnanya menjadi abu-abu , dan yang terakhir tumbukan singkong diberi larutan etanol lalu oleskan ke atas sobekan Koran dan dibakar , hasilnya buram (mengandung lemak). 2. Pepaya : pertama papaya ditetesi larutan lugol dan hasilnya tidak berubah warna (tetap oren) , itu menunjukkan bahwa papaya tidak mengandunbg amilum. Kedua pepaya ditetesi fehling A dan Fehling B warnanya menjadi hitam dan setelah dipanaskan dengan tabung reaksi warnanya menjadi oren kental dan hasilnya menunjukkan tidak mengandung gula. Ketiga pepaya diberi larutan biuret lalu dikocok dan warnanya tidak berubah (tetap oren) tidak mengandung protein , dan yang terakhir hasil tumbukan pepaya diberi larutan etanol dan dioleskan ke atas sobekan Koran dan dipanaskan dengan tabung reaksi , hasilnya tidak berubah warna dan mengandung lemak . 3. Roti : sama seperti singkong dan pepaya , pertama ditetesi larutan lugol setelah ticampur larutan itu warnanya menjadi agak kental dan hasilnya tidak mengandung amilum , kedua ditetesi larutan fehling A dan fehling B lalu dipanaskan dengan tabung reaksi dan hasilnya setelah dipanaskan warnanya menjadi kuning itu menunjukkan tidak mengandung gula . Ketiga roti diberi larutan biuret lalu dikocok dan warnanya berubah menjadi coklat muda (menunjukkan tidak mengandung protein), dan yang terakhir hasil tumbukian roti diberi larutan etanol sebanyak 5 ml dan dioleskan ke atas sobekan roti dan dipanaskan dengan menggunakan tabung reaksi hasilnya tidak mengandung lemak). 4. Tahu : sama seperti singkong, pepaya, dan roti , pertama ditetesi larutan lugol dan hasilnya warnanya menjadi putih kental , kedua ditetesi larutan fehling a dan Fehling B dan hasilnya sebelum dipanaskan warnanya biru tua dan setelah dipanaskan warnanya tetap (tidak berubah) , ketiga roti diberi larutan biuret dan hasilnya warnanya kecoklatan , dan yang terakhir hasil tumbukan roti diberi larutan etanol dan dioleskan ke atas sobekan Koran dan dipanaskan dengan menggunakan tabung reaksi dan hasilnya warna menjadi mengkilat dan tidak mengandung lemak . G. Kesimpulan Jadi , setelah semua bahan- bahan diberi larutan lugol , fehling A dan fehling B , larutan biuret , dan larutan etanol . Kita dapat mengetahui zat yang terkandung dalam makanan tersebut .  Singkong : tidak mengandung amilum, mengandung gula , tidak mengandung protein , dan mengandung sedikit lemak .  Pepaya : tidak mengandung amilum , tidak mengandung gula , tidak m,engandung protein ( warna tetap tidak berubah ) , dan tidak mengandung lemak ( tidak berubah warna) .  Roti : tidak mengandung amilum (warna putih kental ) , tidak mengandung gula ( warna abu-abu menjadi kuning) , tidak mengandung lemak ( warna tetap)  Tahu : tidak mengandung amilum ( awal putih menjadi putih kental) , tidak mengandung gula (warna tetap) , dan tidak mengandung lemak ( warna mengkilat) H. Daftar Pustaka  Pratiwi , D.A. dkk. 2006. BIOLOGI untuk SMA Kelas XI. Jakarta : Erlangga.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar